Memahami Dan Menghormati Pihak Lain
Antropolog
banyak yang percaya bahwa Hammock ditemukan sekitar 1.000 tahun sebelum
Colombus menemukan Amerika, di mana masyarakat adat Maya dan lainnya membuat
Hammock mereka dari kulit pohon atau serat tanaman.
Diperkirakan bahwa Columbus dan anak buahnya menjadi orang Eropa pertama yang melihat dan merasakan tempat tidur gantung ketika secara luas di kalangan masyarakat Taino dari Bahama dan sebagian Amerika Selatan. Mereka membawa beberapa contoh jaring tidur anyaman kembali ke Spanyol. Selama masa kolonial, orang Spanyol dan Eropa lainnya membawa kapas, kanvas dan kain lainnya ke Dunia Baru, banyak yang akhirnya digunakan oleh penenun hammock tradisional bersama dengan lebih banyak bahan. Pero de Magalhães Gandavo, penulis sejarah kolonial, Brasil menulis pada tahun 1570, "Sebagian besar tempat tidur di Brasil tempat tidur gantung, tergantung di rumah dari dua kabel".
Pada pertengahan abad ke-16, Angkatan Laut Inggris dan Spanyol telah mengadopsi tempat tidur gantung sebagai tempat tidur utama mereka di dek tidur. Para Pelaut memakai hammock karena lebih nyaman digunakan di laut lepas dan pastinya lebih aman digunakan apabila tiba-tiba terjatuh karena hantaman ombak dibanding bunkbed biasa, termasuk selama Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Dari Perang Saudara hingga Perang Vietnam, anggota Angkatan Laut AS juga menggunakan tempat tidur gantung untuk tidur di mana saja.
Pada Umumnya Hammocking kebanyakan hanya menggunakan 2 batang pohon atau tiang, akan tetapi sebenarnya bisa dimana aja, seperti di tebing, batu besar, di atas aliran sungai atau dimana saja.
Hammocking di masa kini semakin populer karena kegunaannya yang semakin mudah dan dapat dibuat sendiri dengan bahan-bahan yang ada di sekitar rumah, walaupun banyak juga produsen dan pengrajin hammock yang yang memproduksinya.
HAMMOCK DI
MASA LALU
Antropolog
banyak yang percaya bahwa Hammock ditemukan sekitar 1.000 tahun sebelum
Colombus menemukan Amerika, di mana masyarakat adat Maya dan lainnya membuat
Hammock mereka dari kulit pohon atau serat tanaman.
Hammock
menawarkan perlindungan dari tanah, ular, tikus dan makhluk beracun lainnya.
Menurut sejarah pada abad ke-16 para penjelajah akan menempatkan bara panas
atau api kecil di bawah tempat tidur gantung mereka untuk tetap hangat atau
menangkal serangga saat mereka tertidur.
Diperkirakan bahwa Columbus dan anak buahnya menjadi orang Eropa pertama yang melihat dan merasakan tempat tidur gantung ketika secara luas di kalangan masyarakat Taino dari Bahama dan sebagian Amerika Selatan. Mereka membawa beberapa contoh jaring tidur anyaman kembali ke Spanyol. Selama masa kolonial, orang Spanyol dan Eropa lainnya membawa kapas, kanvas dan kain lainnya ke Dunia Baru, banyak yang akhirnya digunakan oleh penenun hammock tradisional bersama dengan lebih banyak bahan. Pero de Magalhães Gandavo, penulis sejarah kolonial, Brasil menulis pada tahun 1570, "Sebagian besar tempat tidur di Brasil tempat tidur gantung, tergantung di rumah dari dua kabel".
Pada pertengahan abad ke-16, Angkatan Laut Inggris dan Spanyol telah mengadopsi tempat tidur gantung sebagai tempat tidur utama mereka di dek tidur. Para Pelaut memakai hammock karena lebih nyaman digunakan di laut lepas dan pastinya lebih aman digunakan apabila tiba-tiba terjatuh karena hantaman ombak dibanding bunkbed biasa, termasuk selama Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Dari Perang Saudara hingga Perang Vietnam, anggota Angkatan Laut AS juga menggunakan tempat tidur gantung untuk tidur di mana saja.
HAMMOCK DI
MASA KINI
Saat ini
Hammocking semakin populer sebagai pengganti tenda, dan di beberapa negara,
seperti USA dan Canada popularitas dan fanatisme berhammocking ria sedemikian
besar terutama setelah filosofi "Leave No Trace" diperkenalkan
sebagai etika dalam berkegiatan outdoor.
Pada Umumnya Hammocking kebanyakan hanya menggunakan 2 batang pohon atau tiang, akan tetapi sebenarnya bisa dimana aja, seperti di tebing, batu besar, di atas aliran sungai atau dimana saja.
Hammocking di masa kini semakin populer karena kegunaannya yang semakin mudah dan dapat dibuat sendiri dengan bahan-bahan yang ada di sekitar rumah, walaupun banyak juga produsen dan pengrajin hammock yang yang memproduksinya.
Adapun bahan
Hammock bahan bermacam-macam, seperti : kain parasut kusut, kain micro, terpal,
tali rajut nilon dsb.
Tiap bahan
Hammock ada plus minusnya, apabila anda mencari / membeli Hammock, pilihlah
bahan yang berkualitas, lembut dan kuat, sehingga tidak mudah sobek / rusak.
Awet
tidaknya Hammock tergantung bagaimana anda merawatnya.
MACAM-MACAM
HAMMOCK
Adapun
bentuk Hammock bermacam-macam yaitu :
- Hammock
model konvensional, terbuat dari kain dan tali jaring nilon.
- Hammock
Tent, terbuat dari terpal, kain parasut dsb
Demkianlah
sekelumit Sejarah tentang Hammock, semoga bisa menambah wawasan dan pengetahuan
kita.

Comments