Serius Vs Bercanda

Moto :Memahami Dan Menghormati Pihak Lain

" Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Alloh dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka ). dan janganlah mereka seperti orang orang yang sebenarnya telah di turunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang- orang yang fasik " (Qs Al-Hadid :16)

Asbabun Nuzul
                       Ayat tersebut turun karena satu peristiwa dimana para Sahabat yang sedang menunggu sholat berjamaah, merasa terlalu lama dengan kehadiran Rosul SAW yang akan bertindak sebagi imam, maka di antara sahabt itu ada yang iseng (Bercanda) dengan melempar batu kerikil ke pintu rumah Rosul Saw, maka karena itu Alloh Swt menegur sifat kekanak-kanakan tersebut.

Bercanda atau sendagurau tak bisa lepas dari kehidupan, bahkan denganya terasa hidup lebih indah dan ramai. Bahkan di salah satu obrolan jamaah ketika akan mengadakan  acara peringatan hari besar, mereka menginginkan kalau penceramahnya yang kocak alias banyak candanya, oh Begitukah...??
Ya tak bisa dipungkiri itulah warna warni kehidupan yang sangat lekat dengan bercanda.

"Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan,.. " (Qs Al-Hadid:20)

      Bercanda Ibarat garam dalam sayur , Masakan sayur tanpa garam maka akan terasa hambar, tapi bagaimana kalau terlalu banyak garam ??
Pasti akan terasa berbalik pahit dan ujung ujungnya dibuang sia-sia, itulah pusingnya garam, dia akan menjadi penyedap kalu sedikit atau secukupnya , seperti itulah bercanda.
Dunia akan terasa indah dan Dinamis dengan selingan selingan yang membuat kita tersenyum dan bahkan tertawa geli karena itu bagian dari kehidupan dunia, tapi ingat kalu tertawa itu berlebihan hati-hati akan berakibat kurang baik, apa kata orang kalau setiap saat kita tertawa terus bahkan ketika kesendirian :)...

     Seringkali kita saksikan di tayangan acara Televisi saat hampir semua stasiun Tv, selalu menghadirkan acara yang berbau bercanda, atau acara yang menghadirkan agar memirsa bisa tertawa, maka ketahuilah  bahwa acara tersebut sesungguhnya sangat akan berdampak buruk bagi kita.

Candanya Rosulullah Saw

a  "Datanglah seorang nenek tua meminta kepada Rosulullah Saw : "Ya Rosul Doakan aku agar aku masuk surga ." Rosul Saw Menjawab dengan sedikit bercanda : " Wahai Nenek disurga tidak ada nenek- nenek ." Spotan nenek tadi merasa sedih dan hampir menangis. Lalu diterangkan oleh Rosul Saw: "Wahai Nenek nanti disurga semua orang akan menjadi muda lagi ..."

b. " Kesempatan lain, dalam penjamuan makan kurma, ketika sahabat Ali makan kurma dan bijinya dikumpulkan dengan biji-biji yang dikumpulkan dekat Rosul Saw, Sahabat lain mengomentari dengan mengatakan
bahwa Rosul Saw makanya banyak ,terbukti bijinya paling banyak, Rosul tidak tersinggung dan malah menyindir dan mengatakan : "lebih rakus lagi ali... Sampai bijinya habis tak tersisa " .

c. Dalam beberapa moment Rosul sering mengajak berlomba lari istrinya yaitu Siti Aisyah Ra, maka lomba tersebut kadang di menangkan oleh Istrinya dan kadang pula dan kadang pula di menangkan oleh Rosul Saw.

Etika Bercanda

1. Sebaiknya bercanda atau bersenda gurau bisa melihat waktu, atau situasi atau kondisi , walaupun kadang- kadang waktu- waktu lucu itu terjadi dengan sendirinya atau tiba tiba. Namun hendaknya bisa menempatkan diri karena bisa jadi akan ada orang yang tersinggung atau marah karenanya. Hindari sikap bercanda ketika moment-moment serius ,sedih dan berduka.

2.  Jangan terlalu banyak bercanda karena ia akan menurunkan wibawa dan menghinakan para pelakunya.

3. Hindari canda atau sikap lucu yang bertujuan memuat orang lain tertawa dengan cara berdusta.

4. Hindari brcanda dengan mengolok-olok atau menghina, terlebih yang diolok-olok adalah syiar-syiar agama.

5. Bercandalah tapi tetap dalam koridor akhlak yang baik.

6. Kalau suka bercanda jangan mudah marah.


Comments