Karate (็ฉบ ๆ ้) adalah seni bela diri yang berasal dari Jepang. Seni bela diri karate dibawa masuk ke Jepang lewat Okinawa. Seni bela diri ini pertama kali disebut “Tote” yang berarti seperti “Tangan China”. Waktu karate masuk ke Jepang
1.Kuda-kuda (dachi): adalah salah satu gerakan Dasar yang sangat penting, karena Kuda-kuda
merupakan tumpuan dari semua gerakan. Berikut ini adalah macam-macam kuda-kuda
yang di pelajari dalam Karate.
·
Hachiji-Dachi : Kuda-kuda Dasar ( Kaki
Dibuka selebar bahu )
·
Zen-Kutsu-Dachi : Kuda-kuda berat
depan
·
Ko-Kutsu-Dachi : Kuda-kuda berat
belakang
·
Hangetsu-Dachi : Kuda-kuda berat
tengah ( dalam Kata Hangetsu )
·
Heisoku-Dachi : Kuda-kuda berat
tengah tatapi kedua kaki rapat ( dalam Kata Unsu )
·
Neko-Ashi-Dachi : Kuda-kuda berat
belakang ( dalam Kata Unsu )
·
Sanshin-Dachi : Kuda-kuda berat
tengah
·
Sochin-Dachi : Kuda-kuda berat
tengah ( dalam Kata Sochin )
2.Pukulan (Zuki) adalah gerakan
yang tak kalah pentingnya dengan Kuda-kuda, karena pukulan sangat kita perlukan
untuk menyerang lawan selain Geri atau tendangan. Berikut ini macam-macam
pukulan ( Zuki ) dalam Karate.
·
Oi-Zuki-Chudan : Pukulan ke arah Perut
atau ulu hati
·
Oi-Zuki-Jodan : Pukulan ke arah kepala
·
Kisame-Zuki : Pukulan ke arah kepala tetapi kaki tidak
melangkah
·
Gyaku-Zuki : Pukulan ke arah perut tetapi kaki tidak
melangkah
·
Ura-Zuki : Pukulan yang bentuknya seperti
Soto-Ude-Uke
·
Morote-Zuki : Pukulan dan dorongan
·
Agi-Zuki : Pukulan dengan tangan bagian dalam dan
bentuknya seperti Agi-Uke
·
Choku-Zuki : Pukulan kearah perut dengan
Kuda-kudaHachiji-Dachi
·
Kage-Zuki : Pukulan kesamping exs pada Kata Tekki
Shodan
·
Tate-Zuki : Pukulan yang bentuknya seperti
Uchi-Ude-Uke
·
Yama-Zuki : Pukulan menggunung / Pukulan ganda
dengan kedua tangan
·
Morote-Hisame-Zuki : Pukulan dengan kedua
tangan
·
Tetsui-Uchi : Tangan palu
·
Uraken-Uchi : Pukulan menyamping
·
Haishu-Uchi : Tangan pedang
·
Haito-Uchi : Tangan pedang
·
Empi : Sikutan
·
Shuto-Uchi : Tangan pedang
·
Tate-Shuto : Tangan pedang
3.Tendangan
(Geri): Dalam menyerang lawan selain dengan Pukulan ( Zuki ) dalam Karate bisa juga
dengan mengunakan tendangan ( Geri ) dengan macam dan bentuk yang beragam
sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi. Pada umumnya Geri digunakan
pada pertarungan dengan jarak yang tidak terlalu rapat. Berikut ini adalah
macam-macam Geri dalam Karate.
·
Mae-Geri: Tendangan ke
arah Perut atau Kepala dengan arah ke depan
·
Mawashi-Geri: Tendangan dengan
Kaki bagian atas
·
Yoko-Geri-Kekome: Tendangan dengan
Kaki bagian samping ( di sodok )
·
Yoko-Geri-Keange: Tendangan dengan
Kaki bagian samping ( di snap )
Usiro-Geri: Tendangan ke belakang
4.Tangkisan (Uke):Tidak seperti
tendangan atau pukulan, pada tangkisan posisi badan kita haruslah menyamping
atau segaris dengan kuda kuda. Hal ini dimaksudkan agar apabila pukulan atau
tendangan luput dari tangkisan kita tidak mengenai badan kita. Berikut ini
adalah istilah tangkisan dalam karate :
·
Gedan Barai : Tangkisan bawah atau tangkisan
Mae-Geri.
·
Soto-Ude-Uke : Tangkisan tengah yang datangnya
dari belakang telinga.
·
Uchi-Ude-Uke : Tangkisan tengah yang datangnya
dari bawah ketiak.
·
Agi-Uke : Tangkisan atas
·
Shuto-Uke : Tangkisan tangan pedang
·
Juji-Uke : Tangkisan dengan kedua tangan
disilang
·
Morote-Uke : Tangkisan yang bentuknya seperti
Morote-Zuki
Kumite
adalah bagian karate yang merupakan hal baru, pada saat Bapak Karate Gichin
Funakoshi hidup, tidak ada latihan kumite, yang beliau ajarkan terbatas hanya
Kihon dan KATA. macam-macamnya:
seperti pada gambar berikut:
yang pertama pertarungan satu langkah:
KIHON IPPON KUMITE
(Pertarungan Dasar Satu Langkah)
Metode ini dimulai
dengan perintah “Yoi” (siap), kedua pasangan menggerakkan kaki kanan, bergerak
hingga membentuk sikap Hachiji-Dachi (kaki tebuka, jarak antara tumit selebar
bahu, ujung kaki membentuk sudut 45ยบ). Karateka yang menyerang pertama
mengambil sikap Gedan-barai langkah belakang (kanan atau kiri, sesuai
instruksi) dan memberitahukan kecepatan, tingkat dan tehnik serangan. Karateka
yang bertahan konsentrasi atau memikirkan tehnik tangkisan yang akan digunakan
dan memberitahukan kepada karateka penyerang dengan kata “Osh” Karateka
Penyerang harus memfokuskan serangan kepada target yang telah ditentukan
dengan semangat dan kontrol yang baik, menjamin bahwa tehnik telah dilakukan
dengan baik (sikap, pernafasan dan Kime). Karateka Bertahan harus
memperlihatkan semangat dan kontrol yang baik, menjamin pernafasan dan sikap telah
dilakukan dengan baik, dan harus Kime saat menangkis sebelum melakukan
serangan balik. Kedua pasangan harus kembali pada posisi semula dan menyatakan
Zansin (kesadaran penuh, kesiapan) hingga instruktur mengatakan “Yame” (stop)
dan “Enyoi” (istirahat). Ketika latihan dengan pasangan, kita bertanggung jawab
terhadap keselamatannya , kontrol yang baik harus selalu dilatih.
pertarungan
lima langkah:
GO-HON KUMITE
(Pertarungan Lima Langkah)
Metode ini
dimulai seperti Ippon Kumite, tetapi karateka penyerang melakukan serangan lima
langkah kedepan untuk mencapai wilayah sasaran/target, dan karateka bertahan
melangkah mundur dan menangkis lima kali, setelah tangkisan kelima karateka
bertahan melakukan serangan balik dengan Gyaku-zuki (berteriak “Kiai” ketika menyerang
dengan kecepatan dan tenaga). Go-hon Kumite selalu dilatih lamban dengan
hitungan, cepat dengan hitungan dan kemudian cepat dan penuh tenaga tanpa
hitungan. Ketika latihan cepat dan penuh tenaga, karateka penyerang tidak harus
bergerak kedepan dengan irama, tetapi dia harus merencanakan serangannya untuk
dapat merusak pertahanan karateka bertahan. Karateka Bertahan dilarang bergerak
mundur hingga serangan terjadi. Pada semua jenis Kumite, kedua pasangan
harus konsentrasi penuh dan latihan dengan serius, sebab jika kehilangan
konsentrasi akan menyebabkan kecelakaan.
pertarungan
tiga langkah:
SANBON KUMITE
(Pertarungan Tiga Langkah)
Metode ini pada
dasarnya sama dengan Go-hon Kumite, tetapi hanya tiga serangan. Sanbon Kumite
juga dilatih mengunakan tiga tehnik serangan yang berbeda. Seperti Jodan,
Chudan, dan Mae-geri or Jodan, Chudan dan Kekomi, dll. Karateka Bertahan harus
melakukan tangkisan yang benar terhadap tehnik serangan yang digunakan dan
serangan balik setelah tiga tangkisan.
pertarungan dua langkah:
KEASHI IPPON KUMITE
(Pertarungan Dua Langkah)
Metode ini
dimulai dengan perintah “Yoi”. Kedua pasangan menggerakkan kaki kanan membentuk
Hachiji-Dachi. Karateka yang menyerang pertama mengambil sikap gedan-barai
mundur (kanan atau kiri sesuai dengan instruksi) dan memberitahukan kecepatan,
tingkat dan tehnik dalam menyerang. Karateka Bertahan konsentrasi atau
memikirkan tehnik yang akan digunakan dan memberitahukan karateka Penyerang
dengan kata “Osh” Karateka Penyerang menetapkan wilayah sasaran dengan tehnik
yang benar, sementara Karateka Bertahan melangkah mundur untuk menangkis dan
diselesaikan dengan sebuah serangan balik. Serangan harus difokuskan pada
target sasaran dengan semangat dan kontrol yang baik, menjamin bahwa melakukan
tehnik dengan benar (jarak, pernafasan, dan kime). Karateka Bertahan harus
memperlihatkan semangat dan konrol yang baik, menjamin pernafasan dan sikapnya
benar dan harus Kime dalam menangkis sebelum melangkah kedepan untuk melakukan
serangan balik.
TUJUAN: :D
Mengajarkan
Karateka untuk melatih tehnik pukulan, tendangan, serangan dan tangkisan
dengan musuh, sambil bergerak maju dan mundur dan membantu meningkatkan
ketepatan waktu, jarak dan kesadaran penuh. Keashi Ippon Kumite memperkenalkan
karateka untuk berpikir kapan dia melakukan pertahanan dan melakukan
penyerangan.
JIYU IPPON KUMITE
(Pertarungan Semi Bebas)
Metode ini
dimulai setelah kedua pasangan memberikan hormat dan perintah “Yoi”. Karateka
mengambil sikap mundur gedan-barai dan memperagakan posisi gaya bebas (Jiyu
Kamai). Dalam posisi gaya bebas ini, karateka tidak boleh tegang, tetapi dalam
pertahanan, siap dan dapat merubah sikap, posisi badan bergerak, maju atau
mundur dan dapat mempertahankan diri mereka dari segala serangan dengan menggunakan
lengan dan kaki untuk melakukan tangkisan dan serangan. Jarak harus lebih
pendek dari sikap normal kedepan, dengan kaki belakang sedikit menekuk dan
berat badan bertumpu diantara kaki depan dan belakang menyebabkan badan maju
dan mundur jadi lebih mudah dan cepat, meluruskan kaki yang menekuk akan
menambah kecepatan dan jarak pergerakan badan.
Tangan harus selalu diposisinya
dimana akan melindungi atau menangkis serangan sambil melakukan pukulan
atau serangan kepada musuh. Karateka yang bertahan berkonsentrasi atau memikirkan tehnik yang akan
digunakan dan memberitahukannya dengan mengatakan “Osh”. Serangan harus difokuskan pada target sasaran
dengan semangat dan control yang baik, memastikan bahwa tehnik telah dilakukan
dengan benar (Sikap, pernafasan, dan kime).Karateka
yang bertahan harus memperlihatkan semangat dan kontrol yang tinggi saat
melakukan tangkisan, memastikan pernafasan dan sikap saat menangkis dilakukan
dengan benar dan harus kime sebelum melakukan serangan balik.
TUJUAN
Memperkenalkan
karateka dengan keadaan pertarungan yang lebih realistis, pergerakan badan yang
lebih (Tai-sabaki). Memperkirakan Ma-ai (jarak), menggunakan tekukan kaki untuk
memudahkan badan melakukan gerakan maju atau mundur dengan jarak yang lebih jauh,
ketepatan waktu, dan Zanshin (penuh kesadaran dan control yang menyeluruh).
begitulah teknik-teknik dasar karate, semoga bermanfaat bagi sobat-sobat
yang ingin tau tenang teknik karate, semoga bermanfaat bagi kalian semua OSH !!!