Legenda dongeng Indonesia Pak Raden Wafat

Moto :Memahami Dan Menghormati Pihak Lain

 Kabar duka datang dari tokoh Legenda dongeng dalam film boneka Si Unyil, drs Suyadi atau lebih dikenal dengan nama Pak Raden. Ia meninggal dunia dalam usia 82 tahun di Rumah Sakit Pelni, Petamburan, Jakarta Barat, Jumat (30/10/2015) pukul 22.20 WIB.

" Pak Raden meninggal dunia pukul 22.20 WIB di Rumah Sakit Pelni, Petamburan," Jumat malam.

Sebelum mengembuskan napas terakhir, kondisi kesehatan Pak Raden sempat menurun drastis sejak siang. Pria yang dikenal dengan belangkon dan kumis lebatnya itu mengalami infeksi pada paru kanan.

"Tadi siang masuk ke ICU (intensive care unit), dia ada infeksi berat di paru kanan. Dia juga demam tinggi. Waktu itu, ibuku nemenin," ujar Ilona.

Namun, Ilona mengaku kurang mengetahui pasti riwayat kesehatan Pak Raden. "Aslinya aku enggak paham apakah penyakit parunya sudah menahun. Kan kondisi beliau juga sudah lemah, berjalan pun dibantu, dan perlu pakai kursi roda," ujar Ilona.

Saat ini, jenazah Pak Raden masih disemayamkan di Rumah Sakit Pelni. "Masih di Rumah Sakit Pelni. Keluarga baru meluncur ke sana.


"Jenazah disemayamkan di rumah Pak Raden Jalan Petamburan 3, No.27, Jakarta Pusat," demikian pesan singkat dari Manajer Pak Raden Prasodjo Chusnato yang diterima Antara di Jakarta pada Sabtu dini hari.

Prasodjo mengatakan jenazah Pak Raden disemayamkan sejak pukul 24.00 WIB.

Suyadi yang lahir di Jember, Provinsi Jawa Timur, meninggal dunia pada usia 82 tahun di rumah sakit yang berlokasi di Petamburan, Jakarta.

Pak Raden, karakter antagonis dalam serial sandiwara boneka Si Unyil yang ditayangkan di TVRI pada era 1980-an. Sudah sejak sekolah dasar ia tertarik dengan dunia menggambar.

Ketertarikannya itu dimulai ketika ia melihat gambar-gambar dibuku pelajaran membaca. Tahun 1940-an, ia bersekolah di ELS (Europese Lagere School), sekolah yang sebenarnya hanya untuk kulit putih. Tetapi orangtuanya, Subekti Wirjokoesoemo, seorang Patih di Surabaya, Jawa Timur, tidak membolehkannya belajar menggambar.

Masa kecilnya dihabiskan dengan bersekolah di ELS (Europese Lagere School), setingkat SD yang khusus ditujukan untuk anak kulit putih dan pribumi dari golongan tertentu. Meneruskan sekolahnya di SMP lalu VHO (Voorbereindend Hoger Onderwijs), Geneskundige Hoge School (sekarang SMA 2), Surabaya, Jawa Timur.

Pak Raden kemudian meneruskan kuliah di ITB jurusan senirupa (1952). Setelah lulus kuliah pada tahun 1961-1964 ia berangkat ke Paris, Prancis, untuk mengikuti sebuah program beasiswa yang di berikan oleh Pemerintah Prancis.

Di Paris, ia bekerja sebagai tenaga animator di Les Cineast Associest dan pelukis animasi Les Film Martin Boschet. Ia kemudian memilih keluar dari pekerjaannya dan memutuskan bekerja penuh sebagai seniman perupa. Persisnya, ilustrator atau senirupa aplikasi.

"Inna Lillahi wa inna ilaihi raji'un telah wafat kakek kami tercinta, guru bangsa, legenda dongeng Indonesia, maestro sketsa Indonesia Drs Suyadi (Pak Raden), pada hari Jumat malam jam 22.20 WIB," ujar Prasodjo dalam pesan singkatnya.

Sejumlah masyarakat melalui media sosial Twitter juga menyatakan duka atas wafatnya Pak Raden.

"Selamat jalan Pak Raden. Terima kasih atas karya-karya dan dedikasimu untuk dunia seni Indonesia. You'll be missed. Rest in peace," tulis Bondan dalam akun Twitter-nya, @_BondanPrakoso_, Jumat (30/10/2015) malam.

"#RIPpakraden semoga surga menjadi tempat terindah pak. matur nuwun sdh menemani masa kecil saya setiap minggu pagi," demikian kicauan pengguna Twitter dengan nama akun @bayu_option.

Selain itu, aktor Vino G Bastian juga menyatakan duka cita melalui cuitannya. "Selamat jalan Pak Raden..#RIPPakRAden," demikian cuitan akun @_VinoGBastian.

Menurut keterangan, rencananya keluarga akan memakamkan jenazah Pak Raden di TPU Jeruk Purut, Jakarta

Comments