Tips Mengatasi Masalah Malas


Ada seorang parent mengadu kepada Abg. Joe tentang sifat anaknya yang pemalas. Malas belajar, malas buat kerja sekolah, malas buat ulangkaji, bahkan nak solat pun malas. Sifat malas memang penyakit yang sangat kronik dan sukar diubati. Kalau adik-adik ada sifat ini, bermakna adik-adik mempunyai satu masalah yang serius. Tapi jangan risau kerana sifat malas ini boleh diatasi. Cuba lihat tips-tips yang Abg. Joe kongsikan di bawah ini:
1. Amalkan doa mengelak diri dari malas
2. Ingat sasaran dan matlamat diri anda
3. Teknik 10 Minit Aje
4. Banyak membaca bahan motivasi
5. Susun dan mudahkan jadual anda
6. Rehat dan tidur yang cukup
7. Bersenam dan beriadah
8. Berkawan dengan orang yang positif
9. Amalkan teknik pernafasan
10. Suarakan moto anda
Ada satu doa dalam Al Ma’thurat yang bertujuan untuk menghindarkan diri kita dari sifat lemah dan malas. Abg. Joe cuba search doa tersebut dalam Google tapi setakat ini belum terjumpa lagi. Kalau adik-adik ada terjumpa, kongsi-kongsikanlah di sini.
Sebenarnya adik-adik, apabila kita berdoa kepada Allah (S.W.T), itu menunjukkan bahawa kita memang bersungguh-sungguh untuk berubah. Doa dan kesungguhan itulah yang akhirnya akan menggerakkan seluruh tubuh badan kita untuk berubah menjadi rajin.
Contohnya jika adik-adik rasa malas ke sekolah di waktu pagi, adik-adik akan terfikir bahawa selepas solat subuh tadi adik-adik baru sahaja berdoa supaya terhindar dari sifat malas. Jadi secara automatik, adik-adik akan membuang segala perasaan malas adik-adik.
Rasa malas sejatinya merupakan sejenis penyakit mental. Siapa pun yang dihinggapi rasa malas akan kacau kinerjanya dan ini jelas-jelas sangat merugikan. Sukses dalam karir, bisnis, dan kehidupan umumnya tidak pernah datang pada orang yang malas. Rasa malas juga menggambarkan hilangnya motivasi seseorang untuk melakukan pekerjaan atau apa yang sesungguhnya dia inginkan.
Menurut (Edy Zaqeus: 2008) Rasa malas diartikan sebagai keengganan seseorang untuk melakukan sesuatu yang seharusnya atau sebaiknya dia lakukan. Masuk dalam keluarga besar rasa malas adalah menolak tugas, tidak disiplin, tidak tekun, rasa sungkan, suka menunda sesuatu, mengalihkan diri dari kewajiban,dll. Pendapat lain menyebutkan bahwa malas juga merupakan salah satu bentuk perilaku negatif yang merugikan. Pasalnya pengaruh malas ini cukup besar terhadap produktivitas. Karena malas, seseorang seringkali tidak produktif bahkan mengalami stag. Badan terasa lesu, semangat dan gairah menurun, ide pun tak mengalir. Akibatnya tidak ada kekuatan apapun yang membuat Anda bisa bekerja. Kalau dibiarkan saja, penyakit malas ini akan semakin ‘kronis’.
Pada era globalisasi, perilaku malas sangat merugikan. Sebab, pada era ini berlaku nilai siapa yang mampu dan produktif, dialah yang akan berhasil. Tapi tentu saja, perilaku ini bukanlah kartu mati yang tidak bisa diubah. Menurut pakar psikologi, seseorang berperilaku malas terhadap pekerjaan atau suatu kegiatan disebabkan karena dia tidak memiliki motivasi yang kuat setiap kali mengerjakan sesuatu. Seorang yang malas bekerja, motivasinya terhadap pekerjaan tersebut sangat rendah. Sikapnya terhadap pekerjaan itu cenderung negatif akibat persepsi yang diberikannya terhadap pekerjaan itu kurang baik. Ini lantaran sistem nilai yang ada dalam dirinya membuat dia berperilaku malas untuk melakukan pekerjaan itu. Sementara terhadap pekerjaan lainnya mungkin tidak begitu.
Jadi, perilaku malas merupakan hasil suatu bentukan.
Artinya, perilaku itu bisa dibentuk kembali menjadi baik atau tidak malas. Pembentukan kembali perilaku seseorang tadi sebetulnya sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya, bisa orang tua, teman, atau orang lain di sekitarnya. So, dalam mengubah perilaku seseorang, yang paling mendasar adalah mengubah persepsinya. Untuk itu, perlu mempelajari dan mengambil sistem nilai yang bisa mengubah persepsinya atau memberikan sistem nilai lain yang baru baginya.
Menurut Dollard & Miller, psikolog asal AS, perilaku manusia terbentuk karena faktor ‘kebiasaan’. Jika seseorang terbiasa bersikap rajin dan bersemangat maka ia akan selalu rajin dan bersemangat, begitu juga sebaliknya. Sehingga jika Anda tergolong pemalas, jalan untuk merubahnya adalah dengan membiasakan diri untuk melawan sikap malas. Dollard & Miller menambahkan, ‘teori belajar’ juga cocok untuk merubah sikap malas. Belajar disini dijabarkan ‘memberikan stimulus (rangsangan) agar terbentuk respons sehingga menimbulkan drive atau dorongan untuk berperilaku. Dan kalau berhasil, Anda akan mendapatkan reward atau imbalan.
Rasa malas jelas merugikan. Obat mujarabnya adalah menumbuhkan kebiasaan disiplin diri dan menjaga kebiasaan positif tersebut. Sekalipun seseorang memiliki cita-cita atau impian yang besar, jika kemalasannya mudah muncul, maka cita-cita atau impian besar itu akan tetap tinggal di alam impian. Jadi, kalau Anda ingin sukses, jangan mempermudah munculnya rasa malas.

Comments